Minggu, 13 September 2015

Sistem Bawah Sadar terhadap Pembelajaran Tertulis

Alam bawah sadar memberimu banyak signal ilmu pengetahuan melalui segala jalan yang kau tempuh. Namun hal tersebut takkan pernah berarti selama engkau tidak mencari kunci untuk membuka bungkaman signal itu dengan telaah ilmu pengetahuan. Dimana hanya dengan ilmu pengetahuan yang dipelajari dari sumber tertulis, segala pengalaman yang tersirat dalam sanubari bawah sadar dapat direalisasikan dalam wujud nyata. Dan dengannya pula seseorang dapat mempertanggungjawankan keyakinan dirinya. Karena sebagaimana kita ketahui bahwa keyakinan diri setiap orang itu berbeda-beda.
Pengetahuan yang dicapai oleh alam bawah sadar terkadang datang dari ilham Tuhan Yang Maha Kuasa, yang terkadang tak dapat dimengerti dan ditanggap oleh sistem otak. Sehingga sesuatu yang terkadang sangat penting tak dapat dimanfaatkan dengan baik bagi dirinya.
Alam pencapaian pengetahuan bawah sadar harus senantiasa didukung dengan pembelajaran dari sumber tertulis. Pencapaian oleh alam bawah sadar hanya berupa untaian kapas yang bertebaran tak tentu. Butuh sistem mekanis yang dapat mengubah untaian kapas menjadi jalinan benang. Hingga sesuai dengan pemahaman teori yang dapat menuntun arah ke jalan yang lebih terang, jelas serta tepat.
Teorilah yang dapat mendeskripsikan, mengidentifikasikan, dan menganalisa segala bentuk tindakan dan hal ikhwal. Tindakan yang terkadang hanya berupa hasil respon motorik dengan pikiran bawah sadar yang belum teridentifikasi. Disinilah peran pembelajaran dan analisa teori berperan. Sumber tertulis dengan jalinan unsur pemahaman akan kata-kata menuju benang merah dalam mengsolusikan sebuah kondisi.
Setiap kondisi mungkin dapat disolusikan secara teknis dengan bantuan pikiran bawah sadar, namun hal tersebut takkan dapat dipertanggung jawabkan secara teoritis. Metode senantiasa menuntut teori. Dan itulah hakikat alam pengetahuan bagi kita, sebagai manusia yang berakal.
 “.لألباب أولوا إلايذكر وما كثيرا خيرا أوتي فقد الحكمة يؤت ومن يشاء من الحكمة يؤتي”

“Allah menganugrahkan al hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Qur'an dan As Sunnah) kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan barang siapa yang dianugrahi al hikmah itu, ia benar-benar telah dianugrahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah).” (Al-Baqarah : 269)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar