Sistem
Bawah Sadar terhadap Pembelajaran Tertulis
Alam
bawah sadar memberimu banyak signal ilmu pengetahuan melalui segala jalan yang
kau tempuh. Namun hal tersebut takkan pernah berarti selama engkau tidak
mencari kunci untuk membuka bungkaman signal itu dengan telaah ilmu
pengetahuan. Dimana hanya dengan ilmu pengetahuan yang dipelajari dari sumber
tertulis, segala pengalaman yang tersirat dalam sanubari bawah sadar dapat
direalisasikan dalam wujud nyata. Dan dengannya pula seseorang dapat
mempertanggungjawankan keyakinan dirinya. Karena sebagaimana kita ketahui bahwa
keyakinan diri setiap orang itu berbeda-beda.
Pengetahuan
yang dicapai oleh alam bawah sadar terkadang datang dari ilham Tuhan Yang Maha
Kuasa, yang terkadang tak dapat dimengerti dan ditanggap oleh sistem otak.
Sehingga sesuatu yang terkadang sangat penting tak dapat dimanfaatkan dengan
baik bagi dirinya.
Alam
pencapaian pengetahuan bawah sadar harus senantiasa didukung dengan
pembelajaran dari sumber tertulis. Pencapaian oleh alam bawah sadar hanya
berupa untaian kapas yang bertebaran tak tentu. Butuh sistem mekanis yang dapat
mengubah untaian kapas menjadi jalinan benang. Hingga sesuai dengan pemahaman
teori yang dapat menuntun arah ke jalan yang lebih terang, jelas serta tepat.
Teorilah
yang dapat mendeskripsikan, mengidentifikasikan, dan menganalisa segala bentuk
tindakan dan hal ikhwal. Tindakan yang terkadang hanya berupa hasil respon
motorik dengan pikiran bawah sadar yang belum teridentifikasi. Disinilah peran
pembelajaran dan analisa teori berperan. Sumber tertulis dengan jalinan unsur
pemahaman akan kata-kata menuju benang merah dalam mengsolusikan sebuah
kondisi.
Setiap
kondisi mungkin dapat disolusikan secara teknis dengan bantuan pikiran bawah
sadar, namun hal tersebut takkan dapat dipertanggung jawabkan secara teoritis.
Metode senantiasa menuntut teori. Dan itulah hakikat alam pengetahuan bagi
kita, sebagai manusia yang berakal.
“.لألباب أولوا إلايذكر وما كثيرا خيرا أوتي فقد
الحكمة يؤت ومن يشاء من الحكمة يؤتي”
“Allah menganugrahkan
al hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Qur'an dan As Sunnah) kepada siapa
yang Dia kehendaki. Dan barang siapa yang dianugrahi al hikmah itu, ia
benar-benar telah dianugrahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang
berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah).” (Al-Baqarah :
269)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar